JATUH CINTA ITU PAKAI HATI ATAU LOGIKA - OPINI

 

JATUH CINTA ITU PAKAI HATI ATAU LOGIKA?

Hello teman-teman

Gimana kabarnya? Is everything alright? Apapun semoga tetep tertata dan terjaga ya

Gimana hatinya? Aman atau terluka? Apapun semoga tetep kuat senantiasa

Kalau kita membicarakan soal hati atau perasaan pasti mengarah ke arah yang Namanya "cinta" pasti ini tidak asing ditelinga kita, semua orang pasti senang sekali kalau topik pembicaraan atau diskusi dalam circle atau team tongkrongan membahas soal cinta, yang tidak jauh-jauh bahasannya soal "jatuh cinta".

Apa si sebenernya jatuh cinta itu? Berdasarkan teori segitiga cinta, Robert J. Sternberg mengungkapkan bahwa cinta adalah bentuk emosi manusia yang paling dalam dan paling diharapkan, begitu mendalam ya teman-teman? Terlalu banyak makna dibalik kata "jatuh cinta" tergantung kacamata orang-orang yang mengalami, menerima dan merasakannya.

Menurut aku "jatuh cinta" adalah menemukan seseorang yang tepat, dapat mengisi, menerima dan mau tumbuh bersama. Begitu asiknya bisa merasakan yang namanya jatuh cinta seperti menemukan suatu hal yang bisa bikin kita tertawa tanpa ada sebabnya, padahal kalua kita pikir-pikir "jatuh cinta" adalah salah satu perkara rumit yang ada di dunia.

Kok bisa gitu? Ya bisa bagaimana tidak, ada 3 komponen yang mendefinisikan makna cinta yaitu keintiman atau kedekatan (intimacy) adalah rasa terikat, lekat dan perasaan dekat dalam sebuah hubungan romantis, gairah atau hasrat (passion) adalah dorongan kuat untuk bersama seseorang dalam hal cinta yang didukung dengan adanya ketertarikan secara fisik dan seksual dan komitmen (commitment) yaitu merujuk pada keputusan untuk mencintai dan menetapkan ingin selamanya bersama pasangan hidupnya (Robert Jeffrey Sternberg, 1968), 3 komponen tersebut apabila disatukann secara seimbang dapat membangun cinta yang sempurna dan apabila ke 3 komponen tersebut tidak bersatu padu atau tidak seimbang maka akan menyebabkan cinta yang tidak diinginkan seperti cinta gila, cinta bodoh, cinta kosong atau hanya sekedar rasa suka.

Maka dari itu sebenarnya jatuh cinta itu harus pakai hati atau logika? Hati dan logika adalah hal yang selalu berkaitan namun orang-orang yang sedang jatuh cinta terkadang tidak memakai kedua hal tersebut banyak yang menggunakan hati yaitu perasaan dan banyak juga yang melupakan logika dalam jatuh cinta sehingga banyak orang berkata "cinta ini kadang-kadang tak ada logika" seperti lirik lagu Agnes Mo, seperti yang kita lihat kondisi saat ini banyak orang-orang yang mengaku memiliki rasa sayang dan suka lalu membuat sebuah pernyataan berkomitmen namun tidak memiliki ikatan, apakah itu baik atau justru itu membahayakan? Baik buruknya segala sesuatu yang tidak seimbang akan mengakibatkan suatu yang toxic.

Maka dari itu mari kita bahas, cinta adalah rasa dan komitmen adalah logika, keduanya terlihat berbeda. Rasa atau perasaan adalah suatu keadaan di dalam diri manusia yang diakibatkan oleh reaksi diri manusia terhadap suatu stimulus dari luar sedangkan logika adalah ilmu dan kecakapan menalar, berpikir dengan tepat menurut “W. Poespoprodjo, Ek. T. Gilarso. (2006 : 13).

Cinta adalah rasa yang tumbuh dan komitmen adalah usaha atau tindakan dalam cinta apabila ke 2 hal tersebut tidak disatukan atau melemah diantara salah satunya tidak ada yang namanya cinta sempurna yang ada cinta saja bisa gila dan dengan komitmen saja bisa kosong, semua apa yang jatuh itu menumbuhkan bukan hanya sekedar cari aman agar mudah meninggalkan.

Oleh karena itu jatuh cinta bukan suatu hal yang mudah dan cepat, bukan hanya perkara mau atau siap namun jatuh cinta butuh waktu dan proses dimana kita harus mengenal lebih dalam diri kita sendiri agar bisa menerima dan mencintai orang lain dan tidak melukai dan dilukai, jatuh cinta itu saling menumbuhkan bukan bergantung dan siap mencintai, memberikan dan berhak mendapatkan cinta yang sebenarnya.

 

Penulis : Mildha Santika
Lomba KOMPAS FIP UNY 2021


 

 

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama